Kisah Kerajaan Keling, Konon Pernah Taklukkan Majapahit yang Melemah Dilanda Perang Saudara

Prasasti Padukuhan Duku dan Prasasti Majajejer menyatakan bahwa Sri Brahmaraja Ganggadhara memohon kepada Sri Maharaja Girindrawardhana Dyah Ranawijaya untuk mengesahkan anugerah tanah di desa Petak dan Trailokyapuri dengan Girindrawardhanalancana.
Permohonan itu dikabulkan. Dua prasasti itu merupakan bukti pengesahan anugerah tanah oleh Sri Maharaja Girindrawardhana Singawardhana Dyah Wijayakusuma kepada Sri Brahmaraja Ganggadhara, yang dilakukan oleh Sri Maharaja Girindrawardhana Dyah Ranawijaya.
Kedua prasasti itu memang mengandung stempel Kerajaan Keling yang dipimpin oleh Sri Maharaja Girindrawardhana Dyah Ranawijaya yang berupa dua telapak kaki di bawah payung, diapit oleh tongkat yang dilllit ular, bunga, dan lingga di sebelah kiri, dan kendi serta kursi di sebelah kanan.
Pada prasasti Jiyu (OJO XCIV-XCV) dinyatakan bahwa Bhatara Keling Sri Maharaja Girindrawardhana Singawardhana Dyah Wijayakusuma memberikan perintah kepada Sri Brahmaraja Ganggadhara untuk mengadakan pesta sradha sempurna.
Pesta ini sebagai peringatan mangkatnya Sri Paduka Bhatara ring Dahanapura Sang mokteng Indranibhawana setelah dua belas tahun.
Tetapi perintah itu ternyata belum dilaksanakan, karena pada prasasti Jiyu (OJO XCII) Sri Maharaja Girindrawardhana Dyah Ranawijaya pada kesempatan mengesahkan anugerah tanah Trailokyapuri, mengulangi lagi perintah tersebut kepada Sri Brahmaraja Ganggadhara.
Dari ulangan perintah itu nyata bahwa Girindrawardhana Singawardhana Dyah Wijayakusuma baru saja mangkat.
Editor: Reza Yunanto