Kisah Kematian Tragis Anak Hayam Wuruk, Kepalanya Dipenggal lalu Dibawa ke Majapahit

JAKARTA, iNews.id - Sepeninggal Hayam Wuruk sebagai raja Majapahit, kondisi kerajaan mulai tak harmonis. Beberapa konflik terjadi di internal kerajaan yang melibatkan antar keluarga keturunan pewaris tahta.
Salah satu konflik yang paling besar adalah pembagian daerah Majapahit barat dan timur. Kitab Pararaton mengisahkan pangkal persoalan perebutan tahta yang berawal anak laki-laki Hayam Wuruk yang lahir dari selir.
Anak itu bernama Bhre Wirabumi, namun karena lahir dari selir bukan istri resmi, dia tidak berhak atas tahta kerajaan. Sebab yang menjadi ahli waris atau putra mahkota haruslah berasal dari istri resmi raja.
Buku "Babad Tanah Jawi" tulisan Soedjipto Abimanyu mengisahkan bagaimana akhirnya Kusumawardhani-lah yang mewarisi tahta dan mahkota kerajaan.
Namun pergolakan internal keluarga kerajaan memaksa Majapahit dipecah dua, Kusumawardhani memerintah di Majapahit dan bhre Wirabumi yang notabene anak Hayam Wuruk dari selir memerintah di Majapahit Timur.
Lantaran ada dua matahari kembar, perang akhirnya pecah setelah pembagian kekuasaan tersebut. Perang yang disebut Perang Paregreg merupakan perang terbesar yang membuat kedigdayaan Majapahit tercerai berai. Perang ini konon bahkan berlangsung selama dua tahun lamanya antara 1404 sampai 1406.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto