Kisah Kehancuran PKI gegara Rampas Tanah Milik Para Kiai di Wilayah Kediri
Tidak sedikit tanah juga milik pengurus partai NU, PNI dan Masyumi. Keberanian berlebih para aktivis BTI PKI itu dipengaruhi adanya pimpinan PKI yang duduk di kementerian.
“Semangat PKI BTI dalam melakukan landreform ini semakin berkobar setelah salah seorang pimpinan PKI yaitu Njoto diangkat sebagai Menteri Urusan Landreform,” demikian dikutip dari buku Benturan NU PKI 1948-1965.
Konflik horizontal semakin runcing ketika GP Ansor NU Kediri menyatakan tegas melawan. Ansor NU Kediri secara terbuka menantang orang-orang BTI yang berani merampas tanah milik warga NU.
Untuk menandai tanah milik warga NU, sejumlah tanah ditancapi bendera NU sekaligus pernyataan: Ansor siap menyerang PKI jika berani mencabutnya. Benturan fisik pun tak terhindarkan.
Sejumlah aktivis PKI BTI dibuat tunggang langgang ketika Ansor membebaskan tanah perkebunan tebu milik Rais Syuriah PCNU Kabupaten Kediri. Ansor NU juga berhasil membebaskan tanah milik anggota PNI Kediri yang sebelumnya meminta bantuan karena telah dirampas orang-orang BTI.
Benturan horizontal yang dipicu aksi sepihak orang-orang PKI BTI juga terjadi di Kabupaten Trenggalek yang merupakan wilayah karesidenan Kediri. Konflik horizontal di Kediri antara BTI dan Pemuda Rakyat dengan Ansor NU didengar Jakarta.
Editor: Ihya Ulumuddin