MOJOKERTO, iNews.id - Satsabhara Polresta Mojokerto mendirikan kantin baru bernama Bripda Wahyu Prastiyanto, lengkap dengan monumen patung Bripda Wahyu. Monumen dan kantin ini dibangun untuk mengenang Bripda Wahyu yang gugur saat menjalankan operasi yistisi protokol kesehatan Oktober 2020 lalu.
Di internal Polresta Mojokerto, Bripda Wahyu dikenal sebagai sosok disiplin dan berdedikasi, terutama dalam penegakan protokol Covid-19. Karena itu, keluarga besar Bhayangkara ini merasa begitu kehilangan atas kepergiannya.
Tanggal 15 Oktober lalu, bintara Polresta Mojokerto ini mengalami kecelakaan dan gugur saat melaksanakan tugas razia protokol kesehatan Covid 19 di Jalan Raya Meri, Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan.
Kisah pilu itu bermula Bripda Wahyu melaksanakan tugas rutin menggunakan kendaraan dinasnya roda dua untuk menyusuri jalan-jalan di Kota Mojokerto.
Tiba di Kelurahan Meri, dia melihat seorang pelanggar prokes melarikan diri. Dengan sigap anak tunggal pasangan Suprianto dan Sri wahyuni Utarti itu pun mengejar pelanggar lantaran telah melanggar prokes dan menolak untuk diingatkan.
Namun, tak disangka pelanggar tersebut dengan sengaja menyenggol kendaraan Bripda Wahyu Prastiyanto. Nahas, dari arah berlawanan ada pengendara roda dua lainnya yang menabrak almarhum saat terjatuh ke badan jalan.
Saat itu juga Bripda Wahyu yang sehari-hari memiliki disiplin tinggi, dan rajin beribadah inipun dilarikan ke Rumah Sakit Gatoel, Kota Mojokerto. Sayangnya, dirinya menghembuskan napas terakhir dalam perawatan.
Editor : Ihya Ulumuddin