get app
inews
Aa Text
Read Next : Sejarah Masa Kejayaan dan Keruntuhan Kerajaan Majapahit akibat Perebutan Takhta

Kisah Hayam Wuruk Raja Majapahit yang Naik Takhta di Usia Muda

Jumat, 23 Februari 2024 - 06:40:00 WIB
Kisah Hayam Wuruk Raja Majapahit yang Naik Takhta di Usia Muda
Raja Majapahit Hayam Wuruk. (Foto: Ist)

MALANG, iNews.id - Hayam Wuruk naik takhta menjadi Raja Majapahit di usia muda dan masih lajang alias belum memiliki pasangan. Dia menjadi raja usai sang ibu, Tribhuwana Tunggadewi menyerahkan takhtanya.

Sepeninggal Gayatri, situasi negeri dalam Kerajaan Majapahit tetap tentram. Sementara di luar Majapahit pun tetap berjaya dan makmur.

Tribhuwana Tunggadewi yang menjadi ibu suri ratu sekaligus ibu kandung Hayam Wuruk, menasihati anaknya yang naik tahta menjadi raja muda di Majapahit. Sebagai ibu suri ratu, dia dan pelan-pelan selalu menasihati anaknya agar kian matang. 

Sementara itu, sang raja muda menikmati upacara-upacara di istananya, namun ia cukup puas dengan membiarkan Gajah Mada mengambil semua keputusan resmi. Hal ini sebagaimana dikutip dari "Gayatri Rajapatni: Perempuan di Balik Kejayaan Majapahit" dari tulisan Earl Drake.

Disebutkan Gajah Mada memusatkan perhatiannya pada perluasan kerajaan dengan menekan negeri-negeri tetangga untuk secara resmi bergabung dengan Majapahit.

Sementara untuk negeri-negeri yang jauh dari Majapahit pun juga didesak untuk bergabung menjadi negeri bawahan. Dengan demikian, mereka dapat menikmati manfaat perdagangan dan perlindungan angkatan laut Majapahit cukup dengan membayar upeti tahunan kepada kerajaan serta mengakui kekuasaan sang raja.

Proses ini berlangsung mulus sampai Raja Hayam Wuruk menginjak usia 21 tahun pada 1355. Ibu Suri pun cemas akan dua hal. Pertama sang putra kerap mengandalkannya dan Gajah Mada untuk membuat keputusan-keputusan penting menyangkut pemerintahan. 

Kedua, Hayam Wuruk juga tak mengalami kemajuan dalam mencari seorang putri yang pantas untuk ratu. Dia bukan lagi seorang bocah, seiring bertambahnya usia, dia harus mulai bersikap layaknya seorang raja dewasa. 

Tak heran jika tugas pertama yang Tribuhawana berikan kepada putranya ketika menginjak usia ke-21, yakni bersama-sama Gajah Mada mencari calon mempelai yang cocok dari sebuah negeri besar. Sehingga dari pernikahan tersebut, akan lahir aliansi yang penting bagi Majapahit.

Hayam Wuruk menyambut tantangan itu. Sayangnya, dia melakukan segala sesuatunya sendirian, tanpa meminta pertimbangan Gajah Mada.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut