Kisah 2 Putri Cantik Memimpin Majapahit usai Prabu Jayanegara Tewas Terbunuh

Pada tahun 1250 Saka atau 1328 Masehi pun putri Tribuwanatunggadewi menikahi Sri Kertawardana dari Singasari, putra Cakradara. Sedangkan Rajadewi Maharajasa atau Bhre Daha menikah dengan Raden Kuda Amerta dari Wengker, atau Bhreng Prameswara ring Pamotan, dengan nama Abiseka Sri Wijayarajasa.
Selanjutnya kedua putri Raden Wijaya ini memimpin Majapahit. Tribuwanatunggadewi dinobatkan sebagai Rani Majapahit atau Raja Majapahit. Dia memerintah bersama adiknya rani Daha atau Rajadewi Maharajasa.
Pemerintahan bersama dilakukan agar segala kesulitan yang mungkin timbul jika seandainya hanya rani Kahuripan atau Tribuwanatunggadewi saja yang memegang tampuk pemerintahan. Hal ini tak lepas dari hasil pemikiran Gajah Mada, yang terkenal sebagai orang bijaksana dalam tindakannya.
Kedua putri ini mengadakan persekutuan untuk memerintah Kerajaan Majapahit. Sementara saat itu patih amangku bumi masih tetap dijabat Aria Tadah.
Editor: Ihya Ulumuddin