Imbas Larangan Mudik, Terminal Purabaya Bungurasih Sepi hingga H-3 Idul Fitri

SURABAYA, iNews.id - Terminal Purabaya Bungurasih Surabaya sepi, imbas larangan mudik sejak 6 Mei lalu. Seluruh jalur bus melompong, tak ada lalu lalang penumpang yang datang maupun berangkat hingga H-3 Idul Fitri, Minggu (9/5/2021). 

Hingga siang tadi, terminal terlihat lengan. Tak ada suara bising knalpot atau pekik kernet bus yang biasa menghiasi hari di terminal terbesar di Indonesia ini. 
 
“Tak pernah melihat Bunggurasih seperti ini. Sepi seperti bukan terminal,” kata M Arifin, salah satu pemilik kios makanan di sekitar terminal, Minggu (9/5/2021).

Baca Juga

Hindari Penyekatan, Pemudik Manfaatkan Perahu Penyeberangan di Sungai Brantas 

Kondisi paling sepi terlihat di jalur bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). sejak pagi sampai siang hari baru ada satu armada bus yang melintas. Bus-bus jurusan Semarang, Bandung, Jakarta, Cirebon, Yogyakarta maupun Lampung tak terlihat sama sekali.

Sementara itu, di jalur bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) beberapa kali ada yang melintas. Itu pun sangat terbatas dan penumpang yang sedikit. Sementara di area tunggu penumpang tak ada yang bersandar. Demikian juga di kawasan pintu keluar terminal yang kerap diserbu penumpang untuk menghindari razia di dalam juga terlihat sepi.

Baca Juga

Tak Memenuhi Syarat, Puluhan Pemudik Dipaksa Balik Arah di Exit Tol Malang 

Para calo yang biasanya bersemangat jelang Lebaran kini terlihat lesu. Mereka yang kerap kali berkumpul di puntu masuk bus dan lorong jalur pemberangkatan sudah tak terlihat lagi. Hanya ada satu dua orang calo yang masih duduk-duduk di sekitar tangga turun ke arah jalur pemberangkatan.

“Nggak ada penumpang, mau teriak-teriak ke siapa kalau sepi begini,” kata salah satu calo.

Baca Juga

Profil Siti Marwiyah Rektor Baru Unitomo: Pekerja Keras dan Rajin Puasa Daud sejak Muda

Kepala Sub Unit Terminal Purabaya Imam Hidayat menuturkan, untuk bisa masuk dan naik bus dilakukan pengetatan. Petugas di terminal mengecek  surat keterangan dari perusahaan sampai hasil rapid test antigen.

Editor: Ihya Ulumuddin