get app
inews
Aa Text
Read Next : Cegah Tawuran, Surabaya Berlakukan Jam Malam Anak di Bawah 18 Tahun

Gangster Marak di Surabaya, Eri Cahyadi Instruksikan Penjagaan Perbatasan Diperketat

Rabu, 07 Desember 2022 - 15:15:00 WIB
Gangster Marak di Surabaya, Eri Cahyadi Instruksikan Penjagaan Perbatasan Diperketat
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi geram atas fenomena gangster yang marak terjadi di Surabaya. Maka dari itu dia meminta penjagaan perbatasan diperketat. (Foto: Aan Haryono)

SURABAYA, iNews.id - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dibuat geram dengan tingkah para pemuda dan remaja yang berkeliling membawa senjata tajam (sajam) layaknya gangster. Gejolak sosial itu berujung pada perbuatan kriminal seperti pembacokan satpam di Pakuwon City hingga penyerangan warkop di Jalan Keputih.

“Harga diri Kota Surabaya harus dikembalikan sehingga warga merasa ini (Surabaya) rumah kita. Karena apapun akan saya lakukan untuk warga Surabaya agar merasa aman dan nyaman di kotanya sendiri,” kata Eri, Rabu (7/12/2022).

Dia mengungkapkan, mayoritas anggota kelompok itu adalah para remaja. Menurutnya, kecepatan informasi melalui media sosial membuat para remaja ini terkontaminasi dengan cara unjuk diri di daerah lain. 

Selain itu, lewat media sosial pula para remaja ini dengan mudah merekrut anggota untuk masuk ke kelompok mereka. Dia memandang, kelompok tersebut bukan gangster, namun anak-anak remaja yang hanya berusaha mencari eksistensi.

“Surabaya mengkontaminasi daerah lain, daerah lain mengkontaminasi Surabaya. Ini menjadi tugas kita kepala daerah lainnya, termasuk Surabaya Raya, bagaimana menjaga anak-anak muda ini ke depannya karena mereka adalah calon pemimpin bangsa,” ucapnya.

Berdasarkan penelusuran, kata dia, para pemuda dan remaja itu datang dari luar Surabaya untuk kumpul-kumpul dalam kelompok berbeda. Lalu muncul gesekan yang berujung pada persaingan antarkelompok tersebut. 

“Jadi sebetulnya dari pantauan Pak Kapolrestabes Kombes Pol Akhmad Yusep Gunawan, (mereka) melalui media sosial mengundang dari luar datang. Awalnya kumpul-kumpul setelah itu membentuk kelompok, akhirnya ada persaingan. Lalu satu muncul, satunya ikut menarik dirinya untuk menunjukkan eksistensinya,” kata Eri.

Dia menjelaskan, lama-kelamaan para pemuda dan remaja itu melakukan tindakan kekerasan dan kedapatan membawa senjata tajam (sajam). Oleh karena itu, kata dia, patroli gabungan untuk menjaring keberadaan kelompok remaja ini akan terus dilakukan setiap malam dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Dengan demikian, masyarakat akan sadar dan peduli untuk menjaga di wilayahnya tempat tinggalnya. Bahkan, Pemkot Surabaya juga melakukan penjagaan ketat di area perbatasan kota. 

“Kita juga menjaga di setiap perbatasan Kota Surabaya, seperti perbatasan Surabaya dengan Kabupaten Gresik dan Sidoarjo. Sebab, dari hasil razia kemarin, kita tangkap ada 12 orang, 5 di antaranya warga dari luar Surabaya. Jadi mereka datang masuk ke Kota Surabaya melalui undangan (media sosial), setelah itu masuk dan melakukan konvoi,” ujar dia. 

Para remaja yang terjaring patroli gabungan akan dilakukan pembinaan wawasan kebangsaan. Sedangkan untuk remaja yang kedapatan membawa senjata tajam (sajam), akan diproses kepolisian sesuai hukum yang berlaku.

“Ada sendiri pasal-pasal hukumnya begitu. Terus, kalau umurnya sudah 17 ke atas, proses hukum terus berlanjut. Ada juga yang 17 tahun ke bawah, banyak lah itu umur 14-15 tahun," ujarnya.

Eri menyatakan telah berkoordinasi dengan TNI/Polri untuk melakukan kunjungan ke rumah para remaja yang terjaring patroli agar diberikan pembinaan wawasan kebangsaan. Tak hanya para remaja, para orang tua juga akan ikut mendapatkan pendampingan dan penguatan. 

“Bagaimanapun saya yakin anak-anak ini punya rasa cinta kasih kepada kota dan bangsa ini sangat besar,” katanya.

Editor: Rizky Agustian

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut