get app
inews
Aa Text
Read Next : Tragedi Maut! Ibu Korban Kecelakaan di Gowa Meninggal, Susul Ayah dan Anak

Dugaan Utang Jadi Motif Satu Keluarga di Malang Bunuh Diri, Polisi Cari HP Korban

Rabu, 13 Desember 2023 - 14:54:00 WIB
Dugaan Utang Jadi Motif Satu Keluarga di Malang Bunuh Diri, Polisi Cari HP Korban
Rumah kontrakan yang ditempati satu keluarga tewas di Malang, Jawa Timur, Selasa (12/12/2023). (Foto: Avirista Midaada).

MALANG, iNews.id - Polres Malang menduga motif tertilit utang menjadi motif satu keluarga bunuh diri di Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis. Saat ini polisi masih mencari handphone (HP) salah satu korban untuk mengusut dugaan tersebut.

"Kita bisa menyimpulkan sementara motif tindakan dilakukan oleh WE ini lebih ke arah motif ekonomi," kata Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat ditemui di Mapolsek Pakis, Rabu (13/12/2023).

Menurutnya, motif ekonomi ini terungkap dari hasil pemeriksaan 7 orang saksi mengenai penyebab kematian Wahaf Efendi, istri, dan satu anaknya. Hasilnya dari pemeriksaan saksi mulai dari anaknya, ketua RT setempat, dan beberapa keluarga korban lainnya, muncul adanya motif ekonomi utang.

"Beberapa orang saksi yang kita mintai keterangan, memberikan informasi bahwa beberapa kesempatan yang lalu, atau beberapa kesempatan sebelumnya yang bersangkutan pernah memohon meminta tolong untuk meminjami sejumlah uang kepada saksi-saksi yang kebetulan sudah kita mintai keterangan," katanya.

Tetapi pihaknya masih belum bisa memastikan berapa jumlah utang yang dimiliki oleh WE sehingga memicu peristiwa dugaan bunuh diri sekeluarga. Utang tersebut disebut Gandha, pada seseorang yang masih belum diketahui. Hal ini menepis dugaan korban terjerat pinjaman online (pinjol).

"Sementara kami menemukan faktanya orang perseorangan, Karena sampai saat ini keluarga terdekat dan rekan kerja beliau tidak pernah mendapat WA teror identik pinjol," ujarnya.

Bahkan dugaan jeratan ekonomi itu diperkuat dengan keterangan anak korban berinisial K, yang masih hidup. Saat itu kepada K dua hari sebelum kejadian atau pada Minggu (10/12/2023) korban menyampaikan bahwa handphone-nya rusak dan belum diperbaiki, sehingga ada keterlambatan saat menjemput sekolah.

"Bapak WE pernah menyampaikan bahwa 'kak, handphone bapak rusak', karena kebiasaan bapak rusak, mungkin waktu itu terlambat atau gimana mengabarkan bapaknya beralasan handphone-nya rusak. Saksi adik saudara K ini belum pernah melihat bapaknya ini menggunakan handphone lagi," katanya.

"Kami menduga kalau Pak WE memiliki banyak tanggungan utang kalau berdasarkan pengakuan beberapa saksi yang pernah dimintai tolong mengutanginya, utang konvensional masih mendominasi," ucapnya lagi.

Sebelumnya diberitakan, warga di RT 3 RW 10 Dusun Boro Bugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang pada Selasa pagi (12/12/2023) sekitar pukul 08.00 WIB, digegerkan dengan penemuan tiga orang satu keluarga dalam keadaan sekarat di rumahnya. Ketiga orang ini ditemukan dua dalam keadaan meninggal yakni perempuan berusia sekitar 35 tahun berinisial S dan satu anaknya berinisial R, serta WE yang ditemukan penuh luka sayatan di tangan kiri.

WE akhirnya tewas seusai dilarikan ke RS dr. Moenir Lanud Abdulrahman Saleh Malang. Korban mengalami luka sayatan di tangan kirinya. Jasad WE akhirnya dibawa ke RSSA Malang untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.

Kesimpulan awal kepolisian menduga ketiganya tewas karena bunuh diri. Tetapi jatuh penyebab lebih lanjut, kepolisian masih mendalami penyebab dan motif kematian korban.

Editor: Nani Suherni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut