get app
inews
Aa Text
Read Next : 2 Anak asal Subang Idap Difteri, 1 Orang Koma di RSHS Bandung

Dinkes Tetapkan Gresik KLB Wabah Difteri

Selasa, 12 Desember 2017 - 18:04:00 WIB
Dinkes Tetapkan Gresik KLB Wabah Difteri
Sejumlah anak menahan rasa sakit saat divaksin difteri di Surabaya. (Foto: Dok. iNews.id)

GRESIK, iNews.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gresik, Jawa Timur menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) wabah difteri. Alasannya, sejak 2015 wabah penyakit menular itu terus meningkat.

Dari data Dinkes Gresik, pada periode 2015 penyakit difteri terjadi 13 kasus, tahun 2016 terdapat 28 kasus dengan satu penderita positif. Tahun ini sampai Desember terdapat 26 kasus, dengan satu orang dinyatakan positif.

Kepala Dinkes Gresik Nurul Dhulam menyatakan, peningkatan status KLB itu sebagai bentuk kewaspadaan terhadapa difteri. Sehingga, terus ada pengawasan dan bentuk konkret pencegahan wabah penyakit tersebut. "Kami melihat ada kewaspadaan yang perlu kami sampaikan ke masyarakat," ucapnya, Selasa (12/12/2017).

Dia menjelaskan, bila selama 2017 ini dari 26 gejala penderita tersebut tercatat 11 penderita berada di usia 14 tahun ke atas. Sisanya 15 anak di bawah usia 14 tahun.

Dholam menjelaskan, bila difteri adalah infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan. Juga, terkadang dapat menyerang dan memengaruhi kulit.

"Difteri ini penyakit yang cukup berbahaya. Dan juga sangat menular, termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa. Karena itu, masyarakat harus waspada,” kata dia.

Lebih penting lagi bagi masyarakat, lanjut Dholam, penyakit ini bisa mengakibatkan kematian lantaran sumbatan saluran napas. Sehingga menimbulkan komplikasi pada lapisan dinding jantung bagian tengah, gagal ginjal, gagal napas dan gagal sirkulasi.

Dholam menambahkan, bila gejala difteri bisa dilihat dari panas batuk, batuk pilek dan pembengkakan pada leher. Gejala itu bisa juga dilihat saat sakit waktu menelan. "Kadang-kadang disertai pembesaran kelenjar getah bening leher dan pembengakan jaringan lunak leher yang disebut bullneck," ungkapnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Gresik Mukhibatul Khusnah menambahkan, rata-rata yang terjangkit penyakit tersebut anak-anak. Karena itu, pihaknya akan melakukan kewaspadaan dini, agar penderita difteri terus berkurang.

Meski sangat menular dan dapat menyebabkan kematian, namun Mukhibatul Husnah menyatakan, penyakit itu bisa diatasi dengan pola pencegahan dan cara penanganan yang cepat. Lainya, dapat dicegah dengan imunisasi rutin yang lengkap. "Khususnya dengan melakukan imunisasi dasar pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 18-24 bulan, dan usia sekolah dasar,” tandasnya.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut