Digelar Sederhana, Ritual Jamasan Gong Kiai Pradah di Blitar Tak Dihadiri Bupati

Sebab Bupati yang akan menabuh gong sebanyak tujuh kali. Setiap tabuhan selalu diikuti pertanyaan ke warga : apakah pusaka gong Kiai Pradah bagus atau jelek?. Warga yang menyaksikan akan serentak menjawab, bagus. Pada acara ritual kali ini Bupati Blitar Rini Syarifah berhalangan hadir, dan ini baru pertama kalinya.
Sebab dalam sejarah jamasan pusaka gong Kiai Pradah, Bupati Blitar selalu hadir. Bupati Rini tengah menghadiri acara Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di Jakarta. Dan itu tidak bisa diwakilkan. Karenanya Wabup Blitar Rahmat Santoso yang menggantikan seluruh peran Bupati di acara ritual jamasan.
Acara ritual jamasan juga dihadiri sejumlah forkopimda dan pimpinan DPRD. "Alhamdulillah pada kesempatan kali ini saya diberi kesempatan untuk ikut serta dalam jamasan atau siraman pusaka gong Kiai Pradah," kata Rahmat yang hadir bersama istri.
Editor: Ihya Ulumuddin