Devi Athok, Ayah 2 Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Terus Berjuang Cari Keadilan

MALANG, iNews.id – Ayah dua korban meninggal tragedi Kanjuruhan, Devi Athok terus berjuang menuntut keadilan. Dia berjanji tidak akan berhenti, kendati jalan terjal membentang di depan.
Devi Athok mencoba tegar mengingat malam-malam kelam bagi kedua anaknya berinisial NDR (16) dan NDA (14) yang meninggal dunia. Dia masih menyembunyikan kesedihan luar biasa ditinggal anaknya yang selama lima bulan terakhir ini. Luka parah jenazah kedua putrinya juga masih dia ingat betul.
Kini lima bulan berlalu, jalan berat mencari keadilan masih dia rasakan. Menurutnya, berulangkali ada oknum orang pemerintahan di Kabupaten Malang, polisi, dan sejumlah orang yang masih memintanya untuk ‘berdamai’ dengan menerima donasi – donasi dan keberlangsungan hidup pasca ditinggal dua putrinya.
“Banyak sekali orang yang ngajak saya damai, ingin mematahkan saya sidang perdata dan laporan model B saya pasal pembunuhan dan pembunuhan berencana,” ucap Devi Athok dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (10/3/2023).
Pria asal Desa Krebet Senggrong, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, ini mengaku juga kecewa dengan perjuangan para keluarga korban yang lain yang sudah mulai lelah dan kehabisan energi untuk menempuh jalur hukum, demi mencari keadilan. Bahkan beberapa keluarga korban diminta pemerintah untuk membentuk paguyuban dan disebutnya dikondisikan oleh sejumlah pihak.
Editor: Ihya Ulumuddin