Cari Barang Bukti Lain, Rumah Ahmad Dhani Akan Digeledah Polda Jatim
SURABAYA, iNews.id – Penyidik Direktorat Reserse dan Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Timur (Jatim) akan menggeledah rumah Ahmad Dhani di Jakarta untuk mencari barang bukti lain dalam kasus pencemaran nama baik. Salah satunya mencari akun yang digunakan politikus Gerindra itu untuk membuat video blogger atau vlog.
“Kemungkinan hari Rabu atau Kamis penyidik ke Jakarta melakukan penggeledahan. HP ini sangat penting, itu yang digunakan Ahmad Dhani nge-vlog di Hotel Majapahit,” kata Kasubdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Harissandi di Surabaya, Senin (12/11/2018).
Harissandi mengatakan, Polda Jatim dan Ahmad Dhani telah menyepakati selama 14 hari atau dua minggu semenjak diperiksa sebagai tersangka, polisi tidak melakukan pemanggilan. “Tapi dia yang akan menghadirkan dan itu sudah dituangkan di dalam berita acara pemeriksaan (BAP),” katanya.
Polda Jatim tidak bisa menunggu lama kehadiran saksi ahli yang diajukan Dhani. Pihaknya berjanji akan segera menyampaikan keterangan lebih lanjut, namun saat ini semua berkas sudah lengkap dan sudah dijilid untuk kemudian diserahkan ke kejaksaan. “Kami juga memastikan tidak bisa menunggu sampai lama,” ucapnya.
Sementara Ahmad Dhani mendatangi Subdit V Ditreskrimsus Polda Jatim, Senin (12/11/2018). Kedatangan politisi Gerindra itu untuk menyerahkan barang bukti atas kasus dugaan pencemaran nama baik yang menjeratnya.
“Saya bawa HP. HP ini yang saya pakai untuk nge-vlog. Isinya macam-macam. Termasuk data rahasia dan pribadi,” katanya sebelum memasuki ruang penyidik Ditreskrimsus Polda Jatim.
Ahmad Dhani datang sekitar pukul 15.00 WIB. Suami Mulan Jameela ini membawa serta tim ahli ITE dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo). Tim ahli ini sengaja didatangkan Dhani untuk menguatkan argumennya bahwa dia tidak bersalah sebagaimana disangkakan penyidik.
Jumlah saksi ahli ini jauh dari yang dijanjikan Dhani sebelumnya, yakni tiga orang. Kendati demikian, Dhani optimistis saksi ahli yang dia bawa bisa membantunya untuk lolos dari jeratan hukum. “Ngapain banyak-banyak. Satu saja cukup. Yang lain nggak penting,” katanya.
Editor: Maria Christina