get app
inews
Aa Text
Read Next : Sugiri Sancoko Jadi Tersangka KPK, Lisdyarita Ditunjuk Jabat Plt Bupati Ponorogo

BOR Pasien Covid-19 di Jawa Timur Mulai Menurun

Sabtu, 31 Juli 2021 - 09:16:00 WIB
BOR Pasien Covid-19 di Jawa Timur Mulai Menurun
Pasien salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 di Malang terpaksa dirawat di tempat seadanya karena BOR penuh beberapa waktu lalu. (Foto: iNews.id/Deni Irwansyah).

SURABAYA, iNews.id - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyebut tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) saat ini mengalami penurunan. Hal ini berdasarkan data Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim pada Kamis (29/7/2021).

Menurutnya, BOR isolasi biasa sudah turun di angka 72 persen. Namun untuk BOR ICU masih flat di angka 80 persen.

Sementara BOR isolasi terpusat atau RS darurat sudah turun sampai 54 persen. Angka tersebut menunjukkan ada kenaikan BOR di RS rujukan.

"Namun BOR di RS Darurat Covid-19 dan di rumah observasi justru mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan perkembangan kasus saat ini lebih banyak mengarah ke pasien kritis atau berat," katanya, Sabtu (31/7/2021).

Untuk itu, Khofifah meminta pasien Covid-19 yang memiliki komorbid agar menjalani perawatan pada pusat isolasi atau RS darurat.

Dia mengatakan, saat ini Jatim masih berupaya untuk menurunkan BOR Covid-19. Meski angkanya melandai, persentase BOR masih lebih dari 60 persen.

"Apalagi saat ini tidak sedikit wilayah Jatim yang masih masuk kategori zona merah," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama RSUD dr Soetomo Joni Wahyuhadi mengatakan, para pasien yang sebelumnya banyak di triase IGD saat ini dimasukkan dalam ruang perawatan yang ada di kontainer. Setiap kontainer berisi 5 pasien.

"Kontainer ini didesain menjadi ruang perawatan pasien Covid-19 sehingga tidak terjadi penumpukan di IGD," katanya.

Dia menambahkan, kapasitas bed Covid-19 di RSUD dr Soetomo saat ini sebanyak 520 bed dan terisi sekitar 75 persen. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan pemanfaatan lahan parkir sebagai ruang perawatan.

"Seberapa pun banyaknya kapasitas rumah sakit tidak akan ada artinya jika di hulunya penyebaran virus ini tidak ditekan. Kuncinya satu, disiplin protokol kesehatan," ucapnya. (lukman hakim).

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut