get app
inews
Aa Text
Read Next : Video Viral Perkelahian 2 Pria di Toko Kue Palembang

Berdiri Sejak Tahun 1930, Toko Kue di Malang Ini Masih Populer sampai Sekarang 

Jumat, 17 Desember 2021 - 09:32:00 WIB
Berdiri Sejak Tahun 1930, Toko Kue di Malang Ini Masih Populer sampai Sekarang 
Penampakan toko kue legendari di Kota Malang, Jumat (17/12/2021). (Foto: MPI/Avirista Midaada).

MALANG, iNews.id - Toko kue Madjoe di Kota Malang masih populer hingga saat ini. Didirkan sejak tahun 1930, toko di Jalan Pasar Besar, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen ini masih ramai dikunjungi pembeli. 

Konon, Toko kue bernama Madjoe ini menjadi toko kue tertua yang ada di Malang. Sebab toko ini sudah ada sebelum Indonesia merdeka. Dahulu, toko kue ini didirikan oleh The Djie Hiap, saat Belanda masih menjajah Indonesia. 

Menyuguhkan 23 jenis kue kering yang khas, resep dan olahan bahan serta rasanya tak pernah berubah sejak dahulu. Menu kue kering seperti speculas, kransyes, dan semprit putih menjadi jenis kue yang paling favorit dipilih oleh pembeli. 

Namun, tidak hanya tiga menu tadi yang jadi favorit pembeli, ada sejumlah jenis kue kering seperti coklat kacang, mawar coklat, jahe, coklat kenari, selai, sagon, mawar putih, kelapa, blinjo, mente, nastar, yanhagel, almond, leo, hingga belang. Menu-menu itu merupakan menu yang sudah sejak dahulu dibuat oleh masyarakat. 

Kini, toko kue ini dikelola oleh generasi ketiga dari The Djie Hiap dirinya bersama sang anak bernama Charles, dan cucunya bernama Cornelia Feliciana (16). Cucu generasi ketiga Cornelia Feliciana mengungkapkan, sejak awal toko kue yang dimiliki memproduksi dan menjual kue kering. 

"Sejak awal yang utama kami memang jualan kue kering. Dulu lebih banyak varian kuenya dan juga ada kue-kue lain, ada asem jawa. Tapi untuk saat ini tinggal kue kering," ucap Cornelia Feliciana, di toko kue Madjoe. 

kue legendaris
kue legendaris

Perempuan berusia 16 tahun ini menyebutkan, bila sejauh rasa dan komposisi cita rasa kue tak pernah diubah sejak pendiri pertama The Djie Hiap di era Belanda hingga saat ini. Selain itu aneka toples kue juga masih dikemas sama, dengan bentuk sama yang vintage sejak berdiri, tentu ini yang menjadi ciri khas toko kue yang tertua di Malang raya. 

"Bangunan tidak pernah ada perubahan. Di dalam juga tetap sama kurang lebih seperti ini seperti dulu. Yang berubah mungkin posisi kue dan isinya. Kalau toplesnya raknya dari dulu seperti ini," ucapnya. 

"Saya rasa itu tidak bisa dicari. Mungkin karena resep itu turun temurun. Itu sulit untuk dibuat sama yang lain. Mungkin kue sekarang rasa lebih modern, kita pertahankan rasa yang lebih kuno. Ini bisa dikatakan toko kue tertua di Malang. Kami hampir sama dengan Toko Oen," katanya. 

Dia menambahkan, bila sejak dahulu tokonya menjadi rekomendasi dan alternatif para penikmat kuliner klasik yang ada di Malang. Bahkan konon sejak zaman dahulu beberapa orang Belanda, dan beberapa orang luar negeri yang menjadi konsumen dari toko yang berada di Jalan Pasar Besar 30 B ini. 

Kini di era pandemi Covid-19, diakuinya omzet penjualannya menurun, namun tak signifikan. Beberapa pembeli yang datang merupakan langganan dan orang-orang yang penasaran dengan rasa kue kering dari toko kue tertua di Malang. 

"Ada yang dari Belanda dan pribumi, wisatawan juga ada yang mampir dari luar negeri. Memang dari pandemi itu menurun, daya beli konsumen menurun. Tapi kami masih bisa bertahan. Kebanyakan yang ke sini sudah langganan," ujarnya. 

Tak heran bila hampir setiap hari toko kue ini tak pernah sepi pembeli. Meski tak jarang masih tersisa, tetapi komposisi dan pembuatan dengan cara istimewa, serta resep turun temurun menjadikan kue ini bisa bertahan lama. 

toko kue malang
toko kue malang

Saat ini eksistensi toko ini pun masih tetap ada. Beberapa pelanggan masih tetap setia. Bahkan, permintaan pesanan kue kering akan mengalami peningkatan jelang perayaan natal seperti saat ini. 

"Namun pada saat akan Natal atau Lebaran, itu kita buat hampir setiap hari. Untuk persiapan permintaan. Menjelang Natal dan Tahun Baru 2022 ini permintaan naik. Kenaikan cukup tinggi, kebanyakan orang untuk persiapan di rumah mereka. Kenaikannya kurang lebih bisa 50 persen dari hari biasa," tuturnya. 

Sementara itu, seorang pembeli bernama Endah Kurniawati mengatakan, rasa kue kering dari toko ini berbeda dari biasanya. Bila biasanya kue kering ada yang, terlalu manis dan terkesan kurang renyah saat disimpan lama, kue kering produksi Toko Madjoe ini berbeda. 

"Rasanya tetap renyah dan awet, komposisinya juga membuat kue rasanya tidak membosankan. Terpenting ini toko kue legendaris yang membuat penasaran nyobain," tutur, perempuan warga Kedungkandang, Kota Malang ini. 

Sementara itu pembeli lain Muhammad Ridho menuturkan, rasanya yang tak berubah dan merupakan toko kue tertua di Malang menjadikan daya tarik berbeda. 

"Tentu yang berbeda ini sejarahnya karena toko kue tertua, tapi rasanya juga memang enak pantas bertahan sedemikian lamanya," katanya.

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut