6 Warga Tulungagung Terjangkit Leptospirosis, 3 Tewas
TULUNGAGUNG, iNews.id - Sebanyak enam warga di sejumlah wilayah Kabupaten Tulungagung terjangkit wabah leptospirosis selama dua bulan terakhir. Akibatnya, tiga orang di antaranya tewas, sementara tiga lainnya sembuh namun dengan pengawasan ketat.
Kasi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Didik Eka mengatakan, pihaknya tengah melakukan pelacakan epidemiologi wabah di lingkungan penderita yang terinfeksi.
"Sejak akhir (November-Desember) 2022 hingga awal Januari ini sudah ada tiga warga meninggal akibat leptospirosis," kata Didik, Selasa (10/1/2023).
Menurut dia, sebaran leptospirosis teridentifikasi di Desa Pandansari, Kecamatan Ngunut dengan satu orang meninggal, Desa Punjul, Kecamatan Karangrejo satu orang meninggal, dan Desa Dono, Kecamatan Sendang, tiga terjangkit dan satu di antaranya meninggal dunia.
Kini, kasus serupa kembali ditemukan pada satu orang warga Desa Suruhan Lor, Kecamatan Bandung.
Mereka yang meninggal, disebut Didik, kondisinya sudah memburuk. Selain itu juga mereka memiliki riwayat gangguan ginjal, sehingga rentan mengalami kefatalan saat terjangkit leptospirosis.
Dia menjelaskan, penyakit ini ditularkan oleh binatang ternak berkaki empat dan berasal dari kencing tikus. Bakteri Leptospira sudah berada dalam tubuh binatang, terutama dalam saluran kencing. Bakteri ini keluar saat bintang ternak dan tikus membuang urine.
"Masuknya lewat luka terbuka atau melalui makanan," katanya.
Gejala penyakit ini diawali dengan demam tinggi, badan menggigil seolah kedinginan, lesu dan perut terasa mual, muntah, radang mata seperti iritasi, dan rasa nyeri pada otot betis.
Editor: Rizky Agustian