get app
inews
Aa Text
Read Next : Polisi Ungkap Penyebab Makam Arya Daru Amblas, Bukan Dirusak?

3 Destinasi Wisata Religi Sumenep yang Ramai Dikunjungi saat Ramadhan

Minggu, 09 April 2023 - 10:56:00 WIB
3 Destinasi Wisata Religi Sumenep yang Ramai Dikunjungi saat Ramadhan
Kompleks Makam Asta Tinggi Sumenep. (foto:lontarmadura).

Setiap kubah tersebut menjadi tempat peristirahatan terakhir raja-raja dari dinasti Sumenep beserta istri-istrinya. Yaitu Kubah Pangeran Panji Pulang Jiwo, Kubah Panembahan Sumolo, Kubah Tumenggung Tirtonegoro, Kubah Pangeran Djimat alias Pangeran Akhmad atau Kanjeng Aryo Cokronegoro.

Sementara itu arsitektur bangunan yang ada di makam tersebut dipengaruhi oleh kebudayaan Belanda, Arab, China maupun Jawa. Namun yang masih nampak menonjol adalah kebudayaan Hindu. Ziarah ke Asta Tinggi Sumenep itu selain sebagai wisata spiritual tetapi juga bernilai sejarah yang sangat kental. 

2. Asta Sayyid Yusuf Talango

Di kabupaten Sumenep juga terdapat Asta Sayyid Yusuf. Letaknya di kepulauan Poteran, kecamatan Talango. Sebagian masyarakat menamakan tempat itu dengan Asta Sayyid Yusuf Talango. Asta Sayyid Yusuf adalah makam seorang ulama sufi bernama Syekh Yusuf al-Makassari yang dikenal sebagai mursyid atau pembimbing tarekat Khalwatiyah.

Jika yang hendak menuju ke Asta Sayyid Yusuf, akan menyeberangi lautan dengan menggunakan perahu yang disediakan oleh dinas perhubungan. Letaknya berjakarak 11 kilometer (km) dari Kota Sumenep menuju pulau Talango.

Menurut cerita, asal mula makam Sayyid Yusuf bermula pada tahun 1212 H atau 1791 M saat Raja Sri Sultan Abdurrahman Pakutaningrat beserta rombongan dan prajuritnya berangkat dari keraton demi menyebarluaskan agama Islam di Bali. Ditengah perjalanan, raja beserta para prajuritnya berlabuh di pelabuhan Kalianget untuk beristirahat. Raja Sri Sultan Abdurrahman Pakunataningrat tidak sengaja menemukan makam kuno (pasarean) yang tidak terawat. 

Diganggu rasa penasaran, Raja Sumenep ini berdoa kepada Allah SWT untuk diberi petunjuk. Doa sang raja diijabah Allah SWT dan muncullah cahaya dari ilalang sampai ke langit. 

Raja kemudian mendatangi sumber cahaya tersebut. Di tempat yang mengeluarkan cahaya tersebut terdapat daun sukun yang bertuliskan Sayyid Yusuf bin Ali bin Abdullah Al-Hasani. Pada saat itu juga Raja Sri Sultan Abdurrahman Pakunataningrat menuliskan nama pada batu nisan itu sesuai dengan tulisan pada daun sukun tersebut.

Editor: Ihya Ulumuddin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut