SAMPANG, iNews.id – Dua bocah sekolah dasar (SD) di Kabupaten Sampang yang nekat motoran ke Jakarta tanpa helm berjanji tidak mengulangi perbuatannya.
Janji tersebut diungkapkan Dauril dan Zaki ketika didatangi rombongan polisi yang dipimpin Kasat Lantas Polres Sampang AKP Rukimin, Jumat (24/11/2023).
Cerita Lucu Keluarga 2 Bocah Sampang Nekat Naik Motor ke Jakarta, Ditelepon Polisi Dikira Penipuan
AKP Rukin mengatakan, kedua bocah itu diberikan imbauan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi naik motor karena belum cukup umur.
“Kami mengimbau agar kedua bocah ini tidak lagi mengulangi perbuatannya naik motor jauh karena masih di bawah umur. Mereka juga belum saatnya untuk mengendarai sepeda motor,” katanya, Jumat (24/11/2023).
Pengakuan 2 Bocah Sampang Naik Motor ke Jakarta Tanpa Helm, Ikuti Google Maps dan Nginap di Gardu
Mendapat imbauan tersebut, Dauril dan Zaki berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya naik motor. “Saya berjanji tidak akan mengulangi lagi,” ucap Zaki.
Sebelumnya, ksi dua bocah asal Kabupaten Sampang naik sepeda motor hendak ke Jakarta demi bertemu teman lamanya sungguh sangat nekat.
Namun, niat kedua bocah itu menemui temannya di Jakarta pupus setelah disetop petugas di wilayah Semarang karena melanggar aturan lalu lintas.
Salah satu bocah berinisial D mengatakan, dirinya bersama temannya (MZ) berboncengan berangkat ke Jakarta pada (19/11/2023) sekitar 13.00 WIB.
Perjalanannya ke luar kota baru pertama kali, tidak mengetahui rute. Sehingga berinisiatif menggunakan Google Map (GPS).
"Kita menyetir bergantian, tanpa menggunakan helm dan selama perjalanan tidak bertemu Polisi," ujarnya, Rabu (22/11/2023).
Saat malam hari mereka menginap di sebuah Gardu, lokasinya di pinggir jalan raya Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Kemudian keesokan harinya, baru melanjutkan perjalanan. Sedangkan saat merasa lapar, mereka hanya membeli mie instan.
"Uang yang Rp100.000 itu juga kami buat untuk beli bensin dan saat kami diamankan polisi pada (20/11/2023), sisa uang tinggal Rp10.000," ucap D dengan polosnya.
Kerabat bocah MZ, Jauhari menyampaikan, pertama kali informasi itu didengar dari istrinya yang ditelepon petugas kepolisian.
Editor: Kastolani Marzuki