MALANG, iNews.id - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menciptakan alat pendeteksi kebakaran hutan yang mampu dioperasikan di segala medan. Peralatan itu merupakan kreasi dari mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Industri yang dinamakan Flame Shield Forest (FSF).
Ahmad Wildan Al Mauludi, salah satu mahasiswa pencipta alat itu menuturkan, bila kreasi alat FSF merupakan inovasi yang diciptakan terinsipirasi dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang sempat melanda kawasan wisata Gunung Bromo.
Kebakaran hutan membuat kerugian cukup besar, tak hanya bagi pendapatan negara namun juga berdampak terjadap perekonomian masyarakat sekitar Gunung Bromo.
“Untuk itu kami menciptakan alat ini agar hal tersebut tidak terjadi. Alat ini juga bisa membantu pemadam kebakaran atau yang bertanggung jawab bisa segera mengetahui kondisi dan titik lokasi kebakaran terjadi,” ujar Wildan, Jumat (16/2/2024).
FSF ini disebut Wildan, sapaan akrabnya dilengkapi dengan Arduino Arduino ESP 32 sebagai sensor pendeteksi api, sensor gas, modul GPS, modul WiFi dan penguat sinyal. Jika terjadi kebakaran, sensor api dan gas akan mendeteksi adanya kebakaran dan mengirimkan pesan peringatan pada gawai melalui fitur bot telegram.
"Nantinya, pesan yang dikirim melalui gawai akan memuat lokasi akurat dari peristiwa kebakaran," katanya.
Sementara untuk sistem kelistrikan, FSF masih mengandalkan listrik dari luar sehingga belum memiliki daya sendiri. Hal ini karena alat ini membutuhkan daya yang terbilang kecil sehingga cukup dipasang pada power bank untuk menjalankannya.
Alat ini sendiri disebutnya telah dipamerkan di Industrial Engineering Expo (IEE) pada Januari lalu ini mendapat banyak pujian.
“Pada awalnya kami mau menggunakan panel surya, namun karena kurangnya budget dalam pembuatan sehingga kami memilih colokan USB yang cukup terjangkau,” ucapnya.
Editor : Donald Karouw
mahasiswa universitas muhammadiyah malang kebakaran hutan dan lahan alat pendeteksi gunung bromo
Artikel Terkait