Selain itu lanjut Wayan, aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin di wilayah Indonesia, dan juga adanya pusaran angin (sirkulasi siklonik) yang terpantau di selatan Jawa, dapat mendorong terbentuknya daerah pertemuan atau perlambatan kecepatan angin (konvergensi).
"Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG Juanda memperkirakan dalam periode tersebut di atas, curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir, dan angin kencang di beberapa wilayah Jawa Timur," tuturnya.
"Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem berupa puting beliung, hujan lebat disertai kilat atau petir, hujan es. Serta dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin," katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait