Fitra mengatakan, ide pembuatan bahan bakar berbahan styrofoam juga didasari banyaknya limbah styrofoam dan kulit jeruk di masyarakat. Harapannya, limbah tersebut bisa dikurangi dan diubah menjadi hal yang bermanfaat.
Guru pembimbing Amru Hidayah mengatakan, selama ini siswanya memang diberi kesempatan untuk melakukan riset, terkait dengan penyelesaian masalah lingkungan. "Alhamdulillh, anak-anak berhasil dan berbuah prestasi," tuturya.
Diketahui, temuan sederhana siswa MAN II Ponorogo ini dikutkan dalam kompetisi sains internasional di ajang Indonesia International Inventian Expo 2022 di Politeknik Negeri Semarang. Kegiatan ini diikuti 16 negara, di antaranya Indonesia, Malaysia, Singapura, China, Amerika, Korea Selatan dan lainnya.
Hasilnya, mereka sukses meraih juara 2 di bidang bahan bakar alternatif ramah lingkungan.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait