Sebelum dilepas, merpati dirawat terlebih dahulu mulai dari dimandikan, diberi makan dan juga dirapikan bulunya. Sejumlah warga terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan ini karena sebagai bentuk kerelaan dan keikhlasan demi kemajuan desa mereka.
Setelah menggelar doa bersama, ribuan burung merpati kemudian dilepasliarkan dari sangkarnya dan dibiarkan terbang bebas di alam liar. "Tato'an ini merupakan tradisi para leluhur. Harapannya, masyarakat desa bisa hidup rukun dan tentram," kata Kepala Desa Gubrih, Abdul Bari.
Bari mengatakan, kegiatan tersebut juga digelar dalam rangka memeriahkan HUT ke-78 Kemerdekaan Indonesia. "Seperti burung-burung ini. Mereka bebas dan merdeka," katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait