BONDOWOSO, iNews.id - Ratusan warga di Desa Gubrih, Kecamatan Wringin Bondowoso menggelar budaya tota'an merpati atau melepasliarkan burung merpati atau perkutut ke alam liar. Sebanyak 2.023 ekor dilepas dalam tradisi yang digelar turun temurun ini.
Bagi warga setempat, merpati dipercaya sebagai simbol damai dan kesetiaan. Selain itu tradisi ini memiliki makna ke depannya agar desa bisa lebih baik lagi dan kebersamaan warga bisa terus terjaga.
Tradisi Tota'an ini digelar di Kantor Desa Gubrih dan diikuti ratusan warga. Mereka berkumpul sambil membawa peliharaan burung merpati atau perkututnya. Burung-burung merpati dikumpulkan dalam satu sangkar oleh sang pemilik, setelah itu dilepas bersama-sama.
Sebelum dilepas, merpati dirawat terlebih dahulu mulai dari dimandikan, diberi makan dan juga dirapikan bulunya. Sejumlah warga terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan ini karena sebagai bentuk kerelaan dan keikhlasan demi kemajuan desa mereka.
Setelah menggelar doa bersama, ribuan burung merpati kemudian dilepasliarkan dari sangkarnya dan dibiarkan terbang bebas di alam liar. "Tato'an ini merupakan tradisi para leluhur. Harapannya, masyarakat desa bisa hidup rukun dan tentram," kata Kepala Desa Gubrih, Abdul Bari.
Bari mengatakan, kegiatan tersebut juga digelar dalam rangka memeriahkan HUT ke-78 Kemerdekaan Indonesia. "Seperti burung-burung ini. Mereka bebas dan merdeka," katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait