Nale'e Paghar, Mancet Oca
Prosesi dilanjutkan dengan "nale'e paghar" yang berarti mengikat pagar dengan tali. Pihak laki-laki akan mengirim utusan kembali untuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada sang gadis dan keluarganya.
Proses kemudian berlanjut ke "mancet oca" atau mengukuhkan perjanjian. Sang pesuruh akan menyampaikan ke gadis itu terkait lamaran yang segera dilakukan.
Lamaran pun tiba. Pihak keluarga laki-laki lalu datang ke rumah sang gadis untuk melangsungkan prosesi lamaran.
Kue Jhajhan Praban, Dolban, dan Geddhang Susu
"Jhajhan Praban" atau kue perawan pun dibawa berikut pakaian, minyak wangi, sapu tangan, sandal, bedak, dan lain sebagainya sesuai kebutuhan perempuan untuk berhias. Tak hanya itu, pihak laki-laki juga menyiapkan sirih pinang dan sesisir pisang.
Adapun jhajhan praban terbuat dari tepung gandum atau terigu, berbentuk membulat dengan diameter 40 cm. Jumlah kue yang dibawa hanya sebuah dan dinamakan “dolban”.
Sementara, jenis pisang yang dibawa saat lamaran pun memiliki makna tersendiri. Jika calon mempelai laki-laki membawa "Geddhang susu" atau pisang susu, artinya jeda pernikahan sebentar lagi. Selain itu, tanggal pernikahan masih panjang.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait