JAKARTA, iNews.id - Masyarakat Pulau Madura memiliki cara unik dalam mencari jodoh. Prosesnya panjang serta dipenuhi kegiatan-kegiatan layaknya detektif.
Berdasarkan buku Mengenal Selintas tentang Budaya Madura (2005) karya A. Sulaiman Sadik, pihak orang tua biasanya terlibat dalam proses ini. Mereka akan mencari informasi rekam jejak calon menantunya yang akan bersanding dengan sang putra di pelaminan.
Penyelidikan digelar untuk mengantisipasi peristiwa yang tak diinginkan. Bahkan jangan sampai sang calon menantu memiliki kehidupan yang tidak pantas.
Proses Nyalabar
Setelah informasi berhasil dikantongi dan dinyatakan bersih, proses "nyalabar" pun dilakukan. Orang tua calon mempelai laki-laki akan mengutus orang untuk menanyakan kepada perempuan sasaran.
Utusan itu akan bertanya apakah perempuan itu mau disunting oleh calon suaminya. Kalau gadis sasaran belum menikah, maka utusan itu akan menyampaikan niat calon pengantin laki-laki.
Akan tetapi, jawaban sang gadis akan mengabari jawaban di kemudian hari. Pihak keluarga gadis itu terlebih dulu bermusyawarah untuk menentukan jawaban.
Seperti yang dilakukan orang tua sang laki-laki, pihak keluarga perempuan juga akan mengamati calon menantunya orang baik atau tidak. Apabila hasil pengamatan sesuai harapan, mereka juga akan mengutus orang untuk mengabarkan pinangan sang laki-laki diterima.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait