"Nunggu satu minggu tadi itu yang mungkin masih agak lemah penipuannya belum ada, yang tadi ada satu arisan dijual ke beberapa orang tadi. Jadi dia itu misalkan tanggal berapa dijual dapatnya Agustus, ini dijual ke beberapa orang, penipuannya itu," ujarnya.
"Bukan yang arisan tidak keluar-keluar itu, soalnya katanya arisan yang nggak keluar itu takutnya nggak dibayar atau belum. Penjelasannya gitu, nggak masuk pidananya, belum masuk pidananya, yang pidananya soal arisan yang dijual ke beberapa orang tadi kan itu nggorohi (membohongi)," katanya.
Sejauh ini total ada puluhan hingga ratusan terduga korban arisan yang dikelola oleh sesama penyanyi di Malang raya dan sejumlah daerah di Indonesia. Total ada sekitar Rp 2 miliar yang diduga disetorkan para peserta arisan ke pengelola.
"Total l 2 m, saya 48 juta, anggota 100an orang. Sejak 2020 katanya hampir 3 tahun ini," katanya.
Sebelumnya diberitakan sejumlah biduan yang diduga menjadi korban arisan mengadukan ke Mapolresta Malang Kota, pada Senin sore (25/7/2022). Mereka mengadukan perkara uang arisan yang disetorkan kepada seseorang pengelola yang tiba-tiba menghilang.
Mereka mengadukan ke Unit Satreskrim Polresta Malang Kota dengan membawa sejumlah bukti berupa percakapan di WhatsApp, bukti rekapan penyetoran uang, hingga kwitansi transfer ke pengelola arisan.
Pengelola menyelenggarakan arisan melalui grup-grup WhatsApp bernama Info Slot By Ayasvindy dengan setoran beragam. Masing-masing peserta diiming-iming uang yang disetorkan akan berlipat ganda.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait