KEDIRI, iNews.id - Tangis Suyanti dan keluarga besar pecah saat jenazah anaknya berinisial BBM (14) tiba di rumah duka di Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Senin (26/2/2024). Sang anak merupakan santri salah satu pondok pesantren di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur yang tewas diduga dianiaya para seniornya.
Keluarga langsung membuka kain kafan dan histeris melihat kondisi jenazah korban. Tampak bercak merah di kain dan bekas darah yang sudah mengering di bagian wajah almarhum. Bagian lengan juga lebam dan pergelangan tangan seperti membengkak.
"Pulang mondok tahu-tahu begini. Pulang mondok begini, bagaimana kami mau tenang Pak Ustaz," ucap sang ibu saat melihat jenazah anaknya.
Keluarga tak menyangka anak mereka yang mondok di pesantren tewas dengan kondisi mengenaskan. Apalagi saat mendengar kabar awal jika penyebab meninggalnya almarhum karena terjatuh di kamar mandi. Keluarga curiga hingga akhirnya menempuh proses hukum.
Sementara pengasuh ponpes Fatihunada mengaku dia tidak mengetahui jika jenazah yang diantar ke rumah duka merupakan korban diduga tewas karena penganiayaan. Sebab dia mendapat infomasi dari kakak almarhum, adiknya jatuh di kamar mandi.
"Saya sedang tidur dan tiba-tiba dibangunkan seorang santri yang membawa kabar duka. Disampaikan bila korban meninggal di rumah sakit akibat terpeleset di kamar mandi," ujarnya, Senin (26/2/2024).
Setelah itu dia mencari ambulans untuk mengantar jenazah ke kampung halaman korban dan tidak melihat kondisinya yang sudah ditutup kain kafan.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait