SPBN Campurejo penuhi kebutuhan solar untuk nelayan. (Foto: iNews.id/ihya' ulumuddin).

Kondisi sulit ini pula yang sempat membuatnya putus asa dan ingin kembali menjadi TKI di Malaysia. Alasan lainnya, hasil tangkapan ikan berkurang, tidak sebanding dengan biaya operasional yang dia keluarkan. 

Nur Huda mengatakan, setiap kali melaut, membutuhkan 60 liter solar, setara dengan Rp408.000. Kebutuhan itu belum termasuk konsumsi untuk tiga orang selama 10 jam di tengah laut, sekitar Rp100.000. 

"Kasarannya Rp500.000 sekali jalan. Sementara hasil tangkapan ikan kadang hanya Rp650.000. Dikurangi biaya solar, kami bertiga hanya bisa bawa pulang Rp50.000," tuturnya. 

Ketika solar lancar, pendapatan minim bagi Nur Huda kadang tidak menjadi soal. Sebab, dia bisa tetap melaut untuk mencoba kembali peruntungan. 

Namun, yang terjadi justru sebaliknya, solar di SPBU kosong sehingga dia tidak bisa melaut dan tidak ada pemasukan. "Kalau sudah begini, modal untuk beli solar ya terpaksa dipakai dulu untuk makan," katanya. 

Kondisi itu berkali-kali dia alami, sehingga terkadang dia terpaksa berutang untuk bertahan. Sampai-sampai, lulusan Ponpes Tambakberas Jombang itu berpikiran untuk menjual kapalnya dan kembali pergi ke luar negeri menjadi TKI. 

Tapi, niat itu tertahan oleh tangis anak-anak dan istrinya. Mereka masih ingin sosok ayah ada di rumah. Sosok bijaksana yang selalu didengar nasihat dan doa-doanya.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network