SURABAYA, iNews.id - Sampah masker di Kota Surabaya menumpuk hampir mencapai 1 ton dalam sebulan atau sebanyak 863,15 kilogram. Banyaknya sampah ini menyusul tingginya penggunaan masker di masyarakat karena pandemi Covid-19.
Kepala Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Anna Fajriatin mengatakan, sampah masker menyumbang 43,85 persen dibandingkan dengan sampah spesifik lainnya, seperti sampah baterai bekas, sampah kaleng semprotan bekas, sampah lampu bekas, dan sampah elektro bekas.
"Jumlah itu 863,15 kilogram rata-rata terjadi dalam tiga bulan terakhir," katanya, Senin (23/8/2021).
Anna menjelaskan, penanganan dan pengolahan sampah rumah tangga masker itu ada beberapa tahap yang harus dilalui sebelum akhirnya sampah masker itu dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Ketika sampah rumah tangga masker itu dibawa ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Di tempat itu, petugas DKRTH akan memilah dan mengumpulkan sampah masker. Kemudian, hasil pemilahan dimasukan ke dalam wadah atau plastik container yang bertuliskan ‘Sampah spesifik Masker Bekas’.
"Setelah itu, kami akan timbang dan data. Lalu, sampah masker itu melewati proses desinfeksi dengan cara direndam menggunakan sabun atau chlorine selama 15 menit," ujarnya.
Dia memaparkan, setelah melewati proses desinfeksi, sampah masker itu dicacah dengan menggunakan gunting atau mesin pencacah khusus. Selanjutnya, sampah masker yang sudah didesinfeksi dan dipotong-potong diangkut ke TPA Benowo.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait