SURABAYA, iNews.id - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengaku kaget mengetahui anggaran Rp1,3 triliun untuk perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kemensos. Menurutnya anggaran tersebut terlalu besar. Karena itu dia akan melakukan upaya “bersih-bersih”, sehingga uang tersebut benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
“Saya tanya, uangnya (DTKS) ada Rp1,3 triliun. Masya allah, ini duit bukan hanya gede, tapi gueeeede banget,” kata Risma ketika pulang ke Surabaya, Jumat (25/12/2020).
Dia berkali-kali bilang ke stafnya di Kemensos untuk berhati-hati dalam mengelola uang tersebut. Termasuk juga ada upaya penghematan, biar anggaran tersebut benar-benar bisa untuk membantu masyarakat yang tepat.
“Untuk mengelola uang ini butuh kehati-hatian. Masalahnya ini bukan duit-ku, masyarakat mengumpulkan duit itu dengan keringat. Saya harus hati-hati sekali, itu dari pajaknya rakyat,” kata Risma.
Dia pun akan membangun sistem yang tak bisa membuat orang menjebol itu. Sehingga benar-benar bisa ditata dengan baik serta tidak ada kebocoran. “Kalau semua pakai elektronik, maka Insyaallah akan berkurang (korupsi),” ucapnya.
Sistem itu, katanya, harus dibuat dan ditaati. Kalau pun masih ada kebocoran, berarti dari manusianya. “Pengelolaan bisa akuntabel, semuanya bisa transparan,” ujarnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Risma menjadi mensos menggantikan Juliari Batubara. Rekan separtainya tersebut terjerat kasus dugaan suap terkait bantuan sosial Covid-19.
Risma berterima kasih kepada Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang telah memberikan kepercayaan kepadanya untuk mengemban amanah sebagai mensos.
"(Jabatan) Ini untuk saya mengabdi untuk negara, sayamatur nuwun atas kepercayaan dari Bapak Presiden dan Bapak Wapres serta tentunya seluruh bangsa Indonesia," katanya.
Risma mengaku sama sekali tidak pernah terpikir menjadi menteri.
"Terus terang saya cukup kaget meskipun sudah banyak yang membicarakan. Akan tetapi, terus terang saya tidak pernah berpikir atau membayangkan menjadi menteri," katanya di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/12/2020).
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait