Salah satu sudut ruangan Masjid At-Thohiriyah, masjid yang diklaim tertua di Malang dan dibangun oleh pengikut Pangeran Diponegoro. (Foto: Avirista Midaada)

Bungkuk sendiri berasal dari kata kerja bahasa Jawa yang berarti posisi tubuhnya agak ditekukkan ke depan. Cara ibadah inilah yang juga membuat masyarakat beragama Hindu kian tertarik dengan Islam.

"Kiai Hamimuddin mengajar, di sana ngajar ngaji, ngajar salat, di sana wong bungkuk bungkuk. Iya nggak tahu aktivitas apa, tahunya gini wong bungkuk-bungkuk (rukuk-rukuk, rukun salat), yang rupanya sampai sekarang dilestarikan wilayah ini namanya wilayah Bungkuk," kata KH Moensif.

Istilah bungkuk pun kian populer digunakan masyarakat dan terdengar dari mulut ke mulut. Masyarakat Singosari saat itu menyebutnya bungkuk, agar mudah mengistilahkan ajaran agama baru yang dibawa oleh Kiai Hamimuddin.

Sedangkan nama masjid At-Thohiriyah berasal dari kata Thohir. Nama itu merujuk pada menantu Kiai Hamimuddin yang mewariskan pengelolaan masjid.

Sosok KH Thohir disebut berasal dari Cangaaan, Bangil. Dia satu angkatan dengan ulama asal Madura, Syaikhona Kholil. Kharismanya yang begitu besar membuat santri-santri kian berdatangan dari berbagai daerah ke masjid itu. 

KH Moensif Nachrawi mengakui dari beberapa literasi dan informasi beberapa dosen yang menugaskan mahasiswanya untuk melakukan penelitian perkembangan Islam di Malang raya, Masjid Bungkuk ini merupakan masjid tertua yang ada di Malang raya. Namun secara pasti dia menyebut tidak memiliki data penelitian tersebut.

"Tapi kalau melihat dosen-dosen pembimbing yang mengirim mahasiswa mahasiswanya itu belajar awal sejarah awal perkembangan agama Islam di minta ke sini. Rupanya saya nilai di sini ini yang awal, saya nggak bisa mengatakan pasti karena saya tidak pernah survei, yang jelas di sini abad 18," kata KH Moensif.

Kini Masjid At-Thohiriyah memang telah bertransformasi sebagai salah satu pusat syiar agama Islam dan tempat ibadah yang lebih modern. Desain bangunan pun menyesuaikan zamannya dengan tiga kali proses rekonstruksi, namun corak khas empat tiang utama yang jadi awal mula masjid tetap dipertahankan hingga kini.


Editor : Rizky Agustian

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network