Komnas PA berencana melakukan evaluasi berkala setiap triwulan atau enam bulan untuk memetakan daerah dengan angka perundungan tertinggi.
"Yang penting ada tindakan tegas dan terukur bagi pelaku, perlindungan bagi korban, serta langkah pencegahan yang konsisten," ujarnya.
Sekretaris PSMTI Surabaya, Mahendra Suhartono menjelaskan, salah satu fokus utama seminar adalah memberikan pemahaman batasan jelas antara bercanda dan bullying. “Kalau bercanda itu tidak ada yang tersakiti, Tapi kalau sudah memukul, menampar, atau menjambak hingga menyakiti, itu sudah masuk kategori bullying,” tegasnya.
Sementara itu Wakil Urusan Kesiswaan sekaligus Ketua Tim Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan (TP2K) SMAN 20 Kota Surabaya, Heri Susanto, menyebut seminar ini menjadi kesempatan berharga untuk memperluas wawasan siswa. “Kami ingin anak-anak tahu cara menghadapi bullying dan tidak melakukan hal yang sama seperti pelaku. Tadi bahkan ada yang mulai terbuka bercerita, ini hal positif,” ujarnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait