Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Zainal Arifin dan istrinya. (Yudha Prawira).

Eri mengatakan, permintaan Rutiluhu di Kota Surabaya cukup banyak, sehingga  tidak mungkin diselesaikan sendirian oleh pemkot dengan kekuatan APBD. Untuk itu, pemkot menggandeng berbagai stakeholder untuk memenuhi permintaan itu, diantaranya perusahaan-perusahaan melalui CSR-nya, para pengembang, dan juga melalui Baznas Kota Surabaya.

Ketua 1 YMI ITS Adhi Darma mengatakan, rumah Zainal dipilih karena lokasinya yang masih berada di sekitar ITS. Terlebih YMI ITS yang didirikan oleh seluruh mantan Rektor ITS memiliki beberapa Program Kemanusiaan, salah satu di antaranya adalah Program Bedah Rumah.

"Program bedah rumah sudah pernah dijalankan di beberapa kota di Jatim, Seperti Lamongan, Sidoarjo, Jember, Surabaya, bahkan pembangunan 10 Huntara untuk Korban Semeru," katanya. 

Saat ini, Program Rutilahu milik Pemkot Surabaya sejalan dengan Program Bedah Rumah YMI. Untuk itu YMI merespons dan mengambil bagian dalam Kolaboraksi Kemanusiaan ini.

"Alhamdulillah berkat bantuan dari para Donatur YMI ITS, kali ini dari PDAM Surabaya hingga Alumni ITS, rumah Bapak Zainal Arifin bisa direnovasi menjadi Lebih Baik dan Lebih Layak Huni,” katanya.


Editor : Ihya Ulumuddin

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network