SURABAYA, iNews.id – Mimpi Zainal Arifin, warga Jalan Tempurejo IX, Kelurahan Sutorejo, Surabaya, untuk memiliki rumah layak huni akhirnya terwujud. Rumah kumuh berukuran 3x7 meter yang ditempati bertahun-tahun akhirnya dipugar menjadi lebih luas, yakni 5x7 meter dan layak huni.
Informasi yang dihimpun, rumah warisan yang ditempati Zainal dan keluarganya memang sangat memprihatinkan. Selain nyaris roboh dan banyak yang bocor, ukuran rumah juga sangat sempit untuk dihuni bersama istri dan dua orang anaknya.
Zainal mengungkapkan sejak rumah tersebut dibangun, belum pernah sekalipun direnovasi. Pasalnya, dia tidak punya cukup uang. Apalagi, penghasilannya menjahit juga rerata hanya Rp1,5 juta per bulan.
"Itu pun habis buat sehari-hari sama sekolah anak yang sekarang SD dan SMA. Makanya tidak pernah terpikirkan buat renovasi," kata Zainal ketika ditemui, Rabu (14/2/2022).
Zainal menceritakan, setiap kali hujan, dia harus menaruh banyak ember untuk menampung air. Itu terpaksa dilakukan karena atap rumah banyak yang bocor.
"Dulu kamar mandi juga nggak layak, dan pastinya dingin juga karena dindingnya bambu. Sekarang alhamdulillah sudah layak. Jadi bisa fokus nabung buat pendidikan anak," ujarnya.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bersyukur program rumah tinggal layak huni (Rutiluhu) masih berjalan untuk membantu warga Surabaya yang tinggal di rumah tidak layak. Hal ini menurutnya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, termasuk kali ini dari Yayasan Manarul Ilmi Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (YMI ITS).
"Sekarang Pak Zainal dan Istri bisa lebih fokus bekerja memperbanyak jumlah produksi jahitan. Kalau bisa gabung koperasi. Jadi bisa memperbaiki perekonomian keluarga karena masih ada anak-anak," katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait