Pangeran Diponegoro (Foto: dok Sindonews).

Putra termuda Bupati Semarang Suro Adimenggolo IV yakni Raden Mas Sukur, membeberkan laporan sulitnya kehidupan sebagian besar penduduk, akibat gagalnya panen tembakau. Hancurnya tanaman padi oleh hama tikus di tahun 1819 dan 1822, sehingga penduduk terpaksa makan dedaunan dan rerumputan. Sukur mengingatkan, suatu pemberontakan rakyat akan meledak dalam tempo tidak lama lagi. 

Peringatan ini menjadi kenyataan pada bulan Juli 1825, ketika sekitar 35.000 penduduk di selatan Probolinggo bangkit melakukan perlawanan massa. Hal ini terjadi setelah kegagalan total panen tembakau dan datangnya berita tentang pemberontakan Diponegoro di Yogya. 

Target serangan mereka yakni orang-orang Eropa dan Tionghoa, pos-pos pajak tanah, gerbang cukai, serta rumah-rumah pengawas pajak, dan pengawas perkebunan. Komunitas Tionghoa yang berdiam di situ harus lari menyelamatkan diri ke ibu kota provinsi, Magelang dan daerah pantai utara Jawa.


Editor : Ihya Ulumuddin

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network