Sebagai tindak lanjut penanganan material vulkanis, pada Senin 24 November 2025 pukul 07.00 WIB Kementerian Pekerjaan Umum bersama instansi teknis terkait akan mengerahkan alat berat dalam skala lebih besar. Total 10 unit alat berat akan digunakan, terdiri atas 7 unit ekskavator, 2 unit loader milik BBWS Brantas, serta 1 unit dozer dari Dinas PU SDA Jawa Timur.
Seluruh peralatan akan ditempatkan pada titik-titik kritis yang menjadi jalur aliran material vulkanik, dengan pola operasi terpadu bersama BPBD dan tim teknis lainnya. Personel akan memusatkan perhatian pada lokasi-lokasi yang berpotensi mengganggu konektivitas jalan nasional dan keamanan jembatan, termasuk di sekitar alur sungai yang mengarah ke Jembatan Besuk Kobokan.
Rangkaian pekerjaan meliputi pembuatan alur atau sudetan sepanjang 500 meter untuk mengarahkan aliran material vulkanik, serta peninggian tangkis guna memperkuat perlindungan permukiman dan infrastruktur di hilir. Pekerjaan awal ini ditargetkan selesai dalam satu hari, sebelum dilanjutkan dengan tahapan teknis berikutnya sesuai perkembangan aktivitas Gunung Semeru dan hasil evaluasi lapangan.
Melalui rangkaian langkah darurat ini, pemerintah berharap fungsi konektivitas Jembatan Besuk Kobokan dan jalan nasional Lumajang–Malang tetap terjaga, sekaligus meminimalkan risiko gangguan transportasi bagi masyarakat di tengah kondisi erupsi Gunung Semeru yang masih dinamis.
Editor : Donald Karouw
kementerian pekerjaan umum besuk kobokan Jalur Lumajang-Malang Erupsi Gunung Semeru Dody Hanggodo
Artikel Terkait