Presiden Soekarno marah besar dengan pemberontakan PKI di Madiun. (Foto : repro/ist)

SK Trimurti dalam buku 'SK Trimurti Pejuang Perempuan Indonesia (2016)' menyebut Bung Karno mengibaratkan Muso sebagai penyakit bisul yang ketika cepat disembuhkan kondisinya akan semakin baik.

Bahkan terang-terangan Bung Karno mengungkapkan hal itu dalam pidato tanggal 1 Oktober 1948, atau sekitar 12 hari setelah pemberontakan PKI Madiun.

“Penyakit PKI Muso harus segera dibasmi dari tubuh bangsa. Alangkah besarnya bencana yang mereka telah datangkan. Kesatuan negara telah dikhianati olehnya, nama republik mereka cemarkan di mata dunia, kerusakan material mereka adakan di mana-mana, kerusakan moral mereka lakukan dengan tidak mengindahkan peri kemanusiaan," kata Bung Karno.

Dia juga menyebut Muso dengan pemberontakan PKI Madiun yang dipimpinnya seperti mempermainkan kemerdekaan Indonesia.

“PKI Muso mempermainkan kemerdekaan dan akan menyelundupkan di dalam kemerdekaan: diktator dengan melakukan pembunuhan, menjalankan teror dan merampas kemerdekaan,” kata Bung Karno.   

Soekarno juga murka kepada Amir Sjarifuddin. “Amir itu maunya apa? What will die Amir touch,” tanya Bung Karno, dan dijawab Bung Hatta, “Sekarang soalnya adalah soal hidup atau mati. Er op or er onder”.


Editor : Reza Yunanto

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network