“Kalau nama Ki Ageng-nya itu jelas Bahasa Jawa baru. Gelar yang digunakan itu juga dari Kesultanan Mataram. Oleh karena itu tokoh Ki Ageng Gribig tokoh yang berasal dari era Kesultanan Mataram. Jadi starting menghitungnya itu adalah ketika Malang di bawah payung Kesultanan Mataram,” katanya.
Konon dari cerita sejarah yang muncul, sosok Ki Ageng Gribig muncul ketika Kerajaan Mataram memperluas wilayahnya hingga ke Jawa Timur. Saat itu Kerajaan Mataram di bawah pimpinan Sultan Agung memulai ekspansinya ke Malang, dengan salah satu laskarnya bernama Ki Ageng Gribig.
"Salah seorang yang berjasa dalam ekspansi Sultan Agung ke Malang itu adalah Ki Ageng Gribig boleh jadi itu semacam laskarnya Sultan Agung, pada waktu Mataram melakukan perluasan wilayah kekuasaan ke Malang," ujarnya.
Ketika ekspansi Mataram kala itu, di Malang sudah terdapat peradaban dan pemerintahan semi otonom mulai dari Ronggo Toh Jiwo, Roro Proboretno, hingga Panji Pulang Jiwo,
"Maka Ki Ageng Gribig yang eks laskar atau pimpinan militer mungkin kemudian ditetapkan sebagai penguasa di Malang, di bawah payung Mataram. Jadi itu adalah semacam adipati. Adipati di Malang. Adipati Mataram yang ada di Malang," katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait