MOJOKERTO, iNews.id - Suara gergaji menderu dari samping rumah kecil di Desa Gunungsari, Kecamatan Dawarblandong, Mojokerto. Dari kejauhan, Mubin Supanji terlihat sibuk, memotong kayu palet bekas menjadi seukuran telapak tangan.
Rupanya, Mubin tengah menyelesaikan pesanan huruf kayu dari sebuah kafe di Surabaya. Mubin harus bergegas, karena pesanan lain juga mengantre. Ada papan nama, furnitur, hingga berbagai hiasan dari kayu lainnya.
Begitulah, Mubin kini lebih sibuk di banding masih bekerja di pabrik empat tahun lalu. Sempat terpuruk gegara di-PHK, Mubin kini kembali bangkit karena usaha kerajinan kayu yang dirintis terus berkembang.
Awalnya, Mubin hanya karyawan pabrik kertas di Kabupaten Sidoarjo. Namun tahun 2020 lalu, dia terpaksa dirumahkan, karena pabrik bangkrut akibat pandemi Covid-19.
Mubin pun memutar otak, hingga iseng menjadikan tabungan Rp1,5 juta untuk membeli kayu palet bekas. Lewat keterampilannya, kayu bekas dari jenis jati Belanda itu diubah menjadi aneka kerajinan, hingga menjadi barang bernilai tinggi.
Awalnya, hasil kerajinan itu dijual ke beberapa teman dan warga sekitar. Namun, lambat laun hasil karyanya itu semakin laris hingga nangkring di lapak-lapak online hingga sekarang.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait