Mantan Menteri Sosial ini menjelaskan, cara efektif untuk bisa memutus mata rantai kemiskinan adalah dengan cara memberikan kesempatan mereka mendapatkan akses pendidikan.
Karena itu, Khofifah meminta pada semua pihak untuk ikut mendukung upaya Pemprov tersebut. Dia juga berharap, tidak ada lagi orang tua murid yang khawatir bahwa anak mereka akan ter-down grade lantaran belajar menjadi satu dengan anak-anak dari keluarga kurang mampu.
"Karena ini sampai di IG (Instagram) saya. Kalau mereka khawatir anak mereka akan terdown grade rasanya nggak ada alasan. Sistem SKS memungkinkan anak-anak untuk berpacu dengan prestasi," katanya.
Memberikan ruang luas pada murid dari keluarga tidak mampu untuk bisa sekolah di SMA/SMK Negeri diharapkan menjadi komitmen bersama warga Jawa Timur. Sebab dengan cara ini, masyarakat tidak mampu akan bisa turut merasakan program Pendidikan Gratis dan Bekualitas.
"Ini jadi starting point kita untuk bisa memberikan rang bagi anak tidak mamou untuk mengakses pendidikan TisTas. Mari kita saling mengawal, insyaAllah tidak akan ada penurunan kualitas pendidikan, justru rencananya kita akan mendirikan di semua zona ada sekolah-sekolah yang bisa memberikan persepsi publik bahwa ini adalah sekolah yang teladan dan prestatif," ujarnya.
Terkait penerbitan SKTM di kelurahan, Khofifah mengimbau agar pejabat kelurahan maupun desa berhati-hati dalam penerbitan SKTM. Ia meminta mereka tidak asal mengeluarkan SKTM hanya untuk PPDB ini.
"Artinya, penerbitan SKTM tetap harus sesuai dengan ketentuan dan syaratnya. Jangan sampai tidak layak dapat SKTM, tapi ternyata diberikan SKTM. Nanti anaknya bisa terdiskualifikasi," katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait