Pahlawan nasional dari Aceh, Sultan Iskandar Muda (laman kemsos.go.id)

Agustin De Beaulieu, seorang pelaut Normandie (Perancis) mengatakan raja mudah sekali naik pitam. Dalam suasana hati yang kemrungsung itu, siapapun tak berani membuat usul.

Kendati demikian, pada saat tertentu raja juga mudah kehilangan kesadaran diri (pingsan). Hal itu disinyalir disebabkan gangguan syaraf yang diduga bersifat patologis.

Menurut catatan Agustin De Beaulieu, putra raja yang berusia 18 tahun pernah mengalami hukuman yang begitu menyakitkan.

Sang pangeran telah diberi kekuasaan kerajaan Pedir (sekarang wilayah Pidie). Namun ia dianggap gagal setelah diketahui memerintah dengan kejam sekaligus tidak bermoral. Pangeran tidak hanya ditarik kembali ke istana, tapi juga dihukum dengan siksaan.

Sumber asing bahkan juga menyebut Iskandar Muda pernah menghabisi bayi dengan cara menghantamkan ke dinding lantaran si bayi tidak berhenti menangis.      

Meski berwatak kejam, Sultan Iskandar Muda mampu membawa Aceh Darussalam menjadi kekuatan dominan dengan kekuatan militer besar yang mampu menandingi Portugis. Iskandar Muda juga berhasil membawa rakyat Aceh ke dalam situasi kemakmuran yang mencakup seluruh aspek kehidupan.

Di zamannya, telah berdiri Masjid Raya Baiturrahman yang terkenal kemegahannya. Sultan Iskandar Muda tutup usia pada 27 Desember 1636. 


Editor : Ihya Ulumuddin

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network