Subandrio lahir di Kepanjen, Malang Jawa Timur 15 September 1914. Kareir pendidikannya dimulai dari Sekolah Tinggi Kedokteran Jakarta yang berhasil ia selesaikan dengan baik.
Pada masa penjajahan Jepang (1942-1945), Subandrio pernah terlibat dalam pasukan anti pendudukan Jepang. Pada masa awal kemerdekaan ia pernah menjabat sebagai sekertaris kementerian informasi.
Sebelum menjabat sebagai waperdam merangkap kepala BPI, Subandrio pernah menjabat sebagai duta besar di London dan Moskwa. Informasi penemuan dokumen Gilchrist yang disampaikan Subandrio dan dengan cepat beredar di masyarakat, sangat memojokkan Angkatan Darat.
Gilchrist merupakan Dubes Inggris di Jakarta yang menulis surat kepada Sekretaris Muda Kementerian Luar Negeri Inggris Sir Harold Cassia. Dalam dokumen yang ditemukan pada 25 Maret 1965 itu dikatakan adanya sekelompok perwira AD yang akan membantu pasukan Inggris dan Amerika Serikat yang berencana menyerbu Indonesia.
“Beberapa jenderal yang didesas-desuskan tidak loyal kepada Bung Karno itu yang juga diisukan menjalin kerja sama dengan pihak asing”.
Belakangan di kemudian hari, dokumen Gilchrist itu diakui palsu. Pengakuan itu disampaikan oleh Ladislav Bittman, yakni intelijen Departemen D Cekoslovakia yang bekerja sama dengan Rusia, dalam bukunya The Deception Game.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait