Mufid menangis memegangi foto mendiang anak gadisnya, Lutfia. (Foto: MPI/Avirista Midaada).

MALANG, iNews.id - Mufid begitu terpukul atas kepergian anak gadisnya, Lutfia (20) dalam tragedi Kanjuruhan. Warga Jalan Sadewo, Kelurahan Polehan, Blimbing, Kota Malang itu terus menangis sambil memegang foto sang anak, seolah tak percaya dengan musibah itu. 

Ya, Lutfia menjadi satu di antara 125 korban tewas dalam tragedi Kanjuruhan. Dia tewas bersama seorang teman perempuan yang bersama-sama menonton laga Arema Fc vs Persebaya Surabaya.  

"Anak saya boncengan sama temannya perempuan, dia juga meninggal. Dua-duanya sama meninggal dunia," ucap Mufid, Senin (3/10/2022) malam.

Mufid meneceritakan, malam itu istrinya sebenarnya sudah melarang Lutfia untuk berangkat menonton bola. Sebab selama ini perempuan lima bersaudara ini sering membantu ibunya di pasar, kendati telah bekerja selama dua bulan.

"Sempat pamitan sama ibunya Sabtu malam habis maghrib. Dia mohon-mohon ke ibunya kali ini saja nonton, habis itu nggak nonton lagi janjinya, sempat minta uang juga untuk beli tiket pertandingan," ucapnya.

"Baik anaknya, nggak pernah bantah orang tua, sekolah juga nggak pernah bolos, selalu bantuin ibunya jualan di pasar. Kemarin itu nyuruh jangan jualan dulu, mau lihat Arema, penurut anaknya," katanya.

Namun tak menyangka bila kalimat permohonan menonton terakhir Arema FC ternyata menjadi pertanda Lutfia pergi selama-lamanya. Dia pun mengecam aksi aparat keamanan yang menyemprotkan gas air mata ke arah yang membuat ribuan penonton tidak aman.

"Anak saya dari sini berangkat sehat senang, pulang tinggal nama, sudah beli karcis, sudah betul-betul resmi, kalau ilegal nggak beli tiket ya wajar. Seharusnya aparat punya tanggung jawab penuh sama suporter yang sudah punya tiket," tuturnya.

"Anak saya beli tiket, nggak suporter ilegal, dia itu legal, suporter seharusnya kalau punya tiket bisa nonton dengan aman. Fungsinya tiket itu mau nonton aman, dia suporter legal, saya nggak terima. Saya nggak terima dengan minta maaf, saya tetap nggak terima," katanya.


Editor : Ihya Ulumuddin

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network