Berturut-turut rombongan lantas melintasi Pawijungan yang diperkirakan di daerah Bantaran (Probolinggo selatan), yang kemudian menuruni Pesawahan (daerah Sawaran) dengan melintasi sawah dan kemudian menuju Jaladipa, Talapika, dan Padali, yang saat ini bisa diidentifikasi menjadi daerah Ranu Bedali (Ranuyoso dan Klakah sekarang).
Kemudian melintasi Arnon (Biting / Kutorenon) yang merupakan ibu kota langsung menuju Panggulan (diperkirakan Panjunan atau Sukodono sekarang), hingga menuju Tepasena (diperkirakan Purwosono sekarang). Mereka lalu menuju ke arah Kota Rembang yang diperkirakan daerah Candipuro, dimana ini merupakan kompleks bekas Ibu Kota Lamajang di masa lebih kuno.
Rombongan Kerajaan Majapahit ini lantas meneruskan perjalanannya sambil blusukan ke rakyatnya. Rombongan pada akhirnya sampai di Dampar, yang terdapat di pinggir pantai, di sinilah rombongan beristirahat cukup lama dengan santai sambil menikmati pemandangan indahnya pesisir pantai.
Dari Dampar ini rombongan berjalan ke arah Timur menuju Patunjungan (Desa Tunjungrejo, Kecamatan Yosowilangun) dan di Kasogatan Bajraka, yang termasuk wilayah Taladwaja dimana banyak penghuninya mengungsi akibat seringnya terjadi peperangan.
Para warga ini memilih mengungsi, untuk menghindari kehadiran rombongan besar karena peperangan antara Majapahit dan Lamajang belum reda setelah berlangsung 43 tahun lamanya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait