JAKARTA, iNews.id - Hubungan antara Hayam Wuruk dan Gajah Mada di Kerajaan Majapahit sempat merenggang usai Perang Bubat. Namun pascaperang Bubat itu, Hayam Wuruk dikisahkan kembali menugaskan sang Mahapatih Gajah Mada untuk mengikutinya blusukan.
Memang sang Raja Majapahit Hayam Wuruk kerap kali melakukan perjalanan ke sejumlah wilayah kekuasaannya. Dia kerap kali blusukan melihat kondisi rakyatnya, sambil mendengar aspirasi di tingkat bawah.
Suatu ketika pascapperang Bubat, konon Hayam Wuruk menyempatkan diri untuk berkunjung ke wilayah timur Ibu Kota Majapahit. Daerah yang dituju sang raja yakni wilayah Lamajang yang kerap kali dilanda peperangan dan ketidakstabilan keamanan serta politik. Konon kunjungan ketiga dilakukan Hayam Wuruk usai Perang Bubat.
Konon saat kunjungan ini Gajah Mada yang sempat diistirahatkan pascakesalahannya di Perang Bubat, turut mendampingi Hayam Wuruk dan rombongan kerajaan. Mansur Hidayat pada penjelasannya di buku "Arya Wiraraja dan Lamajang Tigang Juru", kunjungan terjadi pad 1359 Masehi ke wilayah bekas Kerajaan Lamajang Tigang Juru.
Selain dua pejabat utama yakni Hayam Wuruk dan Gajah Mada, kunjungan ke Lamajang ini juga diikuti para menteri, tanda, pendeta, pujangga, abdi istana, dan dikawal ribuan pasukan. Rombongan besar ini melakukan kunjungan diplomasi yang sangat penting, karena merupakan wilayah yang kerap terjadi pergolakan.
Pada kunjungannya ini rombongan Kerajaan Majapahit memakan waktu tiga bulan dengan menelusuri wilayah timur ibu kota Majapahit. Rombongan lantas bergerak menuju Malang dan Pasuruan, yang merupakan wilayah inti Kerajaan Majapahit.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait