Gunung Penanggungan dikelilingi empat bukit di bawahnya yaitu Gajah Mungkur (1087 m), Bekel (1238 m), Kemuncup (1227m) dan Sarah Klopo (1275 m). Setiap bukit terdapat situs purbakala dengan ragam cerita yang melegenda di masyarakat.
Entah mistos atau fakta, yang pasti situs purbakala peninggalan Majapahit itu menjadi harta karun warisan luhur Mapajapit yang layak dijaga dan dilestarikan. Dari lereng Gunung Penanggungan, Candi Jedong berdiri megah dan kokoh. Candi ini punya dua bangunan gapura yaitu Candi Jedong 1 dan Jedong 2.Menurut para peneliti, di Desa Jedong terdapat tiga gapura, namun kini hanya tersisa dua gapura.
Candi Jedong pertama bernama Candi Lanang (laki-laki), letaknya dekat pintu masuk. Sedangkan Candi Jedong kedua disebut Candi Wadon (perempuan). Kedua candi tersebut dihubungkan oleh tembok yang terbuat dari susunan batu sekitar sepanjang 50 meter. Meski nampak sama, namun rupanya kedua Candi ini memiliki tinggi dan ukiran yang berbeda. Candi Jedong Lanang memiliki tinggi 9,75 meter, sedangkan Candi Wadon tinggi 7,19 meter.
Pada bagian ambang pintu Candi I terdapat candrasengkala yang berbunyi Brahma Nora Kaya Bhumi yang berarti tahun 1307 Saka atau 1385 M. Sedangkan candi 2 terdapat hiasan kala dengan ukiran apik lainnya. Ada dua bangunan berbentuk paduraksa, bangunan berbentuk gapura yang memiliki penutup.
Paduraksa adalah sebuah pintu gerbang, yaitu terdiri atas tiga bagian; kaki atau landasan tempat tangga, tubuh bangunan tempat gawang pintu, dan atap bersusun yang dilengkapi kemuncak atau mastaka. Paduraksa dilengkapi dengan lawang (lubang gawang pintu) dan daun pintu.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait