Sayangnya, sejauh ini cerita tentang Semaoen di desa tersebut nyaris tak tersisa. Hampir tidak ada bukti atau pun peninggalan di Desa Curahmalang yang menunjukan masa kecil tokoh Sarekat Islam (SI) itu pernah tinggal di sana. Rumah yang konon merupakan tempat tinggal Semaoen juga sudah milik orang lain.
"Mohon maaf, kami tidak pernah mengetahui tentang Pak Semaoen. Tahun lalu ada jurnalis ke sini, dari itu kemudian saya minta untuk dicarikan informasinya, tapi memang tidak menemukan sampai saat ini," kata Kepala Desa (Kades) Curahmalang Eni Sulchiyatin saat ditemui di kantornya, pekan lalu.
Senada dengan Eni, Sekretaris Desa Curahmalang Akhmad Kholil yang mendapatkan tugas untuk mencari informasi terkait dengan masa kecil Semaoen di desa tersebut juga mengaku belum mendapatkan informasi. Bahkan upaya mengorek cerita dari sejumlah orang yang dianggap paling tua di desa juga tidak membuahkan hasil.
"Kami sudah berusaha mencari cerita-cerita dari orang-orang tua di sini, tapi tidak ada yang tahu. Mayoritas yang sepuh-sepuh sudah banyak yang meninggal juga sekarang," kata Kholil.
Tak hanya menggali cerita, upaya lain mencari jejak Semaoen juga sudah dilakukan aparatur pemerintah Desa Curahmalang, yakni dengan mengecek data kependudukan. Namun langkah itu seakan sia-sia, sebab tidak ada satu pun dokumen di arsip kependudukan desa yang menyebutkan tentang keluarga Semaoen.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait