JOMBANG, iNews.id - Nama Semaoen saat ini asing di telinga masyarakat. Berbeda sebelum era kemerdekaan Indonesia hingga zaman Orde Baru, pendiri Partai Komunis Indonesia (PKI) tersebut cukup tenar di masanya. Terlebih di kalangan buruh dan aktivis.
Berbagai sumber menyebutkan, Semaoen lahir pada tahun 1899 di Desa Curahmalang, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Curahmalang merupakan sebuah desa di Jombang yang berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto. Selain Tebuireng dan Denanyar, Desa Curahmalang dulunya memang lebih dikenal banyak orang.
Sebab, kampung ini merupakan salah satu desa di Jombang yang memiliki stasiun kereta api cukup besar kala itu. Dulunya, Stasiun Curahmalang memang tidak pernah sepi.
Stasiun ini menjadi pilihan bagi warga Jombang bagian utara lantaran lokasinya cukup dari tengah Kota Jombang, berjarak sekitar 24 Km dan 10 Km dari pusat Kota Mojokerto.
Semaoen merupakan anak dari Prawiroatmodjo seorang pegawai rendahan di jawatan kereta api. Kabarnya, ayah Semaoen dulunya pernah bekerja sebagai tukang pemecah batu di Stasiun Curahmalang.
Kurang lebih selama 6 tahun, Semaoen kecil tinggal di desa yang dulunya terkenal sebagai 'markas' bagi para begal dan kawanan perampok ini.
Seorang warga Desa Curahmalang, Piyadi (79) sempat menuturkan jika Semaoen memang lahir dan besar di desa tersebut. Menurut Piyadi, kediaman Semaoen berada di samping Gedung Balai Desa. Berjarak kurang lebih sekitar 500 meter dari Stasiun Curahmalang.
"Iya, Semaoen aslinya Curahmalang, dulu rumahnya di dekat Balai Desa Curahmalang. Sekarang tidak ada keluarganya, sudah habis. Rumahnya ditempati orang lain," ujar Piyadi saat ditemui beberapa waktu lalu.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait