Penampakan hunian tetap (huntap) warga terdampak erupsi Gunung Semeru. (ihya' ulumuddin).

Komitmen Hutama Karya untuk membangun proyek tanggap darurat pascabencana itu pun berjalan sesuai harapan. Hanya dalam waktu empat bulan, yakni akhir Mei 2022, hunian berukuran 6x6 meter di atas tanah 10x4 meter dengan total lahan 81,55 hektare (ha) itu tuntas dan bisa ditempati.

Atas proses cepat ini pula Museum Rekor Indonesia (MURI) bahkan mencatat huntap Semeru sebagai "pembangunan hunian tetap pasca bencana tercepat". 

Anak-anak yang tinggal di huntap berangkat sekolah. (ihya` ulumuddin).

"Ini menjadi pencapaian terbaru, khususnya bagi Divisi Sipil Umum untuk memperkuat portofolio dan komitmen perusahaan atas konstruksi bangunan-bangunan tanggap darurat atau paska bencana," ujar Direktur Operasi I Hutama Karya Gunadi lewat siaran pers beberapa waktu lalu. 

Gunadi juga menambahkan, selain hunian, Hutama Karya juga membangun fasilitas penunjang lainnya, di antaranya jalan lingkungan, sambungan air bersih untuk seluruh rumah, sanitasi, hingga pengolahan air limbah dan sampah terpadu. Tujuannya, huntap tersebut bisa menjadi tempat tinggal yang nyaman dan berkelanjutan bagi para korban. 

Warga Lebih Tenang 

Matahari belum terlalu terik saat Supiani (40) mengajak si bungsu, Naila (3) bermain di teras rumah blok E10-4 huntap Semeru. Ibu dua anak itu terlihat bahagia menemani Naila yang sedang bermain air di bawah keran air depan rumah. 

Sejak menempati huntap tujuh bulan lalu, Supiani memang lebih banyak di rumah. Dia tidak pernah lagi pergi ke ladang seperti saat masih tinggal di Curahkobokan sebelum erupsi.

"Rumah dan ladang sudah tidak ada. Semua habis rata dengan tanah kena erupsi. Jadi tidak ada lagi yang dikerjakan," katanya. 

Meski begitu, dia bersyukur atas apa yang didapat saat ini. Lebih-lebih seluruh keluarganya (suami, kedua orang tua dan dua buah hatinya) juga selamat. Tidak ada yang menjadi korban dalam tragedi memilukan itu.

Satu hal yang membuatnya menitikkan air mata, yakni kepedulian pemerintah menyiapkan hunian tetap untuk warga terdampak, termasuk dirinya. Sebab, begitu rumah di Curahkobokan diterjang APG Semeru, dia tidak punya apa-apa lagi.


Editor : Ihya Ulumuddin

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network