SURABAYA, iNews.id - Himpunan Tenaga Pendidik Anak Usia Dini (Himpaudi) di Surabaya berharap Machfud-Mujiaman bisa memperbaiki kesejahteraan guru PAUD di Surabaya. Sebab, selama ini jasa pelayanan (jaspel) atau honor para guru tersebut cukup kecil, jauh dari ukuran layak.
Ketua Himpaudi Surabaya Agus Setiyono mengatakan, setiap bulan guru PAUD hanya menerima jaspel Rp250.000. Uang tersebut bahkan tidak sama dengan jaspel Pos PAUD Terpadu (PPT). Selama ini mereka mendapat jaspel sebesar Rp400.000
“Kesenjangan antara PPT di Balai RW dan guru kelompok bermain dan TK seperti kami cukup jauh. Mereka dapat Rp400.000 per bulan sementara kami Rp250.000 per bulan. Padahal, kerja kami lebih panjang. Ijazah kami juga harus S1 PAUD,” katanya, Jumat (9/10/2020).
Agus mengaku, guru PAUD selama ini dianaktirikan oleh pemerintah kota maupun dinas pendidikan. Sebagai contoh, wali kota maupun kepala dinas pendidikan tidak pernah datang di acara yang dihelar Himpaudi.
“Paling yang datang hanya sekelas kasi atau kabid. Kalau wali kota atau kadisnya ngak pernah. Sedangkan di daerah lain itu bupati atau wali kotanya datang. Kami juga mau audiensi, tetapi ngak pernah diterima,” katanya.
Karena itu Himpaudi menginginkan adanya perubahan di Surabaya. Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno diyakini mampu mengayomi guru-guru PAUD se-Surabaya. “Saya yakin Machfud-Mujiaman bisa membawa perubahan,” ujarnya.
Mendapat keluhan tersebut, Machfud Arifin ikut prihatin. Karena itu, dia berkomitman untuk melakukan perbaikan. “Keluhan guru PAUD ini menjadi bahan evalasi. Ke depan, kesejahteraan mereka harus lebih baik,” ujar Machfud seusai bersilaturahmi dengan ratusan guru PAUD.
Alumni SMPN 1 Surabaya ini menilai peran guru PAUD sangat urgen untuk anak-anak Surabaya. “Mereka pembina untuk anak-anak usia emas Surabaya. Karena itu, kesejahteraannya harus diperhatikan,” katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait